Setelah tahun lalu sempat tertunda karena beberapa hal, alhamdulillah sekaliii tahun ini bisa ke Tanah Haram Mekah. Sempat deg-degan ketika mendengar kisah sewaktu manasik yang dimana banyak kendala seperti visa tidak keluar, tiba-tiba disuruh turun, dan lain sebagainya. Namun dengan sangat bahagia saya katakan bahwa kalau memang rejekinya sudah diundang oleh-Nya, segala sesuatu akan berjalan dengan lancar. Dan memang benar, April 13 saya dan keluarga duduk manis di Saphire Lounge terminal 2 sambil mendengarkan sepenggal ceramah sebelum kami pergi dengan Lion Air airbus CKG-JDH.
Berbicara mengenai Lion Air. Awalnya saya was-was (was-was mulu ah). Ya, soalnya seringkali mendengar kisah Lion Air yang kenapa-kenapa. Mulai dari mendarat di laut lah, kebelah lah, jatuh, karam, ah pokoknya segala macam yang bikin deg-deg an! Tapi memang ya suka gitu, disaat
kita saya berusaha sebel sama sesuatu, sampai kepikiran, akhirnya dapet deh kesempatan untuk bertemu dengan si sesuatu itu. Akhirnya memang saya naik Lion Air.
Saya kira Lion Air itu kecil. (Pasti ada sih ya yang kecil) Tapi kata kakak saya, "Nggak mungkin lah kalau Umroh pakai Lion Air kecil, pasti pakai yang khusus penerbangan luar negeri dan pasti pakai airbus". Kontan di kepala langsung kebayang air dan bus (literal). Lalu terbayang macam-macam seperti ada bus besar, masuk ke air (lagi-lagi mengarahnya ke arah pesawat tenggelam). Tapi ya alhamdulillah, 9 jam perjalanan
yang lumayan pegel itu berjalan dengan lancar. Saya overall bahagia, pertama karena alasan ini:
Saya duduk di lantai 2, di pinggir, ada tempat taruh tas, madep langit
Dikasih makan banyak (macam sapi potong saja)...