Pages

Wednesday 9 April 2008

Do yoga


Oke demi mengilhami topik TA saya, saya mengikuti yoga sebulan 8 kali di sebuah bilangan Dago Atas, Bandung, gitu. Kalau menurut kata teori yang bilang bahwa Yoga itu: Melatih body , mind, spirit, berbarengan.


Itu menurut saya benar.

Jadi, waktu saya yoga di Jakarta (yang pertama banget dalam hidup), itu disiplin banget, posisi kakinya kalo gabener dibetulin, tangan salah, dibetulin, badan dan kepala ngaco, dibenerin. Benar2 melatih:
- BODY (iya itu itu, yang posisi aneh2 yang tujuannya mengolah fisik kita, membenarkan tulang, otot, dll)
- MIND (iya itu dia, saya musti fokus! Kalau ga fokus dikit aja, eh kaki saya mereng-mereng ke kanan kiri, eh dibenerin lagi sama mas nya)
- SPIRIT (spirit abis! Apalagi pas relaksasi pakai lagu2 syahdu tang ting tung suara air gemercik bla bla bla bla)

Abisannya saya jadi sanyam senyum, sebenernya sih karena kecapekan tapi SENENG LHO. Capeknya tuh bukan capek baru naik gunung (meski besoknya pahanya kayak baru lari ke gunung bromo). Jadi sabar.. Ya cuman gatahan lama, apalagi kalau diselak orang pas ngantri masuk Transjakarta pas mau pulangnya!

Terus kisah saya Yoga di Bandung ini agak-agak menggelikan.

- Rasa senang dan puas tetap ada karena dia bikin badan saya seger akibat posisinya yang lapat lipet dan nahan gitu lah, bikin pegel di badan hilang, Cuma ini sakit punggung saya masih perlu perawatan ekstra.

- Yah, ada beberapa posisi yang saya cuma bisa melakukannya sekitar, 3 detik! Cuma intinya itu dia, focus bo.

- Sangat sangat melatih MIND. Karena nih ya: ketika kita nahan posisi, kita berpikiran untuk nahan, nahan, nahan, sampai nggak bias nafas. Memikirkan sakitnya dan pegelnya. Makanya si koreografernya bilang, ‘lemaskan’, dan menurut saya itu berarti, ‘pasrahkan diri’. Bukan berarti, ‘aku pasrah, sakiti aku silahkan’, ya.. Tapi lebih ke: kalau kita mikir bagaimana ini gua bias lurus, gimana bias tahan, aduh pegel, sialan!, nah jadi sakit. Tapi kalau pasrahkan, biarkan badan kita ngikutin itu gerakan, pikiran kita juga tenang, percaya deh: bisa kok ngikutin. Remember: kekuatan pikiran itu, sangat besar effortnya ke tindakan.

- Sangat melatih SPIRIT. Pasalnya: mau sumpah serapah gamungkin, mau ngeluh atau ngomel2 gabisa. Disana super kwayet. Hening dan cuma ada suara koreografer dan lagu Budhabar. Ya, bawaanya terus gitu deh, jadi fokus dan tenang.

- Sangat melatih BODY. Ya, nama gerakan dalam bahasa India itu bener2 melatih body! Aduh gabisa dijelasin deh gimana2nya.

- Cuma sayanya aja yang suka gakuat nahan KETAWA. Gara2nya, masa ada gerakan yang: tangan rentangin keatas, tutup kedua tangannya, badan bediri tegap, kepala menghadap langit2, dan jinjit! Sumpah! Jinjit kalau kita madep depan, gau bisa banget. Tapi jinjit kayak yang say abilang tadi, yang ada semua pada Salsa. Badannya maju mundur, kiri-kanan, pada nggak seimbang. Sama aja kayak saya yang pada akhirnya memutuskan untuk berhenti disaat semua orang pada gitu. Karena saya lagi nahan ketawa! GRRR… tapi itu dia, kalau badan kita sudah terbiasa, fokusnya udah ada, semua bisa ngikutin deh.

Sepertinya, Yoga di Bandung ini adalah Ananda Yoga, yang menekankan pada meditasi. Gerakannya halus. Nah kalau yoga saya di Jakarta itu, Iyengar Yoga, dia buat seimbang dan tepat posisi. Pakai alat Bantu segala. Banyak digunakan untuk memperbaiki fisik badan kita. Makanya lebih keringetan disbanding yang di Bandung ini.

Ah mau manapun, saya suka yoga! Harus dibarengi juga dengan yang lain, kayak: makan yang bener, jangan aneh2, dan kalau bisa sih (ini pendapat saya pribadi) lari untuk ngelatih jantung saya, atau berenang.


AYO HIDUP SEHAT KAWAN – KAWAN!