Pages

Thursday 24 June 2010

This is it, this is it.

i want to be in a place where art and design is well accepted  so i can be very happy and happy and happy until i die "

Wednesday 23 June 2010

I'm feeling kinda romantic

when i think of you.
when i imagine your jaw bone.
when i sneak behind the pillar,
when you are there.
when i see you smiling through the glass that i hold,
when you laugh even more wider.
when you walk through narrow side,
when you rotate that shoulder.
when you were exist,
when the air is present around.
when a glimpse is there in your eyes.
when i know that i still have the feeling,
it gives me more and more and more and more.





Thursday 17 June 2010

Di Balik Pikiran Seekor Anjing



  • Judul Buku: What the Dog Saw dan Petualangan-Petualangan Lainnya
  • Pengarang: Malcolm Gladwell
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Januari 2010
  • Jumlah halaman: 480
Apa yang dilihat oleh seekor anjing? Anda tidak akan benar-benar mengetahuinya kecuali jika Anda berada tepat di posisinya.

Menyongsong kesuksesan karya best seller terdahulu yakni Blink, Tipping Point dan Outliers, Malcolm Gladwell kali ini mengumpulkan beberapa tulisan terbaiknya  di The New Yorker yang dipilih oleh para pembaca setianya. Dengan gaya bertutur narasi mendetail khas Gladwell, buku What The Dog Saw membawa kita untuk berpikir dan menyelami berbagai kejadian penting dunia dari beragam sudut pandang, seolah-olah kita benar-benar terlibat di dalamnya.

Gladwell mengambil sudut pandang bukan orang terkenal melainkan mereka yang ‘di tengah-tengah’, orang yang benar-benar berjuang agar produk barang/jasa yang dipegang dapat sukses dan naik ke permukaan. Dalam buku ini, kita dapat melihat beragam kesuksesan serta manis-pahitnya perjuangan seorang tukang jual kecap (salesman) produk Oven Rotisserie, kesalahan penemu pertama Pil KB, kisah di balik dapur kreatif produk pewarna rambut terkemuka, gelandangan yang disayang banyak orang, sampai hal yang tidak kita ketahui mengenai Nassim Talleb si pengarang buku Black Swan.

Berawal dari perkataannya bahwa ‘semua orang punya cerita’, Galdwell dengan piawai membuka kembali kisah-kisah final yang kemudian ia bongkar satu per satu. Tiap cerita dalam buku ini menyiratkan bahwa selalu ada orang yang piawai di bidangnya - dimana semua orang meragukannya.

Seperti pada salah satu cerita yang mengisahkan tentang Cesar Millan, seorang pawang anjing yang bekerja di Dog Psychology Center, pusat penanganan anjing-anjing bermasalah. Galdwell pintar menarik dua per tiga cerita mengenai Millan dan si anjing ke arah pandangan seorang ahli antropologi yang meneliti bagaimana seekor anjing memandang manusia --secara implisit mengajak kita untuk mengubah cara kita memahami dunia dan diri kita sendiri.

Seperti apa yang ia sampaikan, “Bagus tidaknya tulisan bukan dinilai dari kemampuannya meyakinkan. Sukses tidaknya dinilai dari kekuatan kemampuannya untuk membuat Anda terlibat, berpikir, memberi kilasan mengenai isi kepala orang lain..” – What The Dog Saw telah berhasil menggandeng kita untuk mencari sisi lain dari sebuah wacana hebat dunia yang pernah ada.

Friday 4 June 2010

Escape to Yogyakarta

One day saya mengambil cuti 4 hari mulai senin - kamis (dan kebetulan jumatnya juga libur sih). Rencana pergi ke Jogja sekitar 2 minggu sebelumnya. Mulai dari persiapan tiket pesawat, booking mobil, hotel, sama rencana mau kemana-mananya juga. Saat itu kebetulan adek saudara juga lagi libur semester. Daripada kasihan di rumah main di kebun sama nonton tv doang, akhirnya yaudah deh kita sekalian aja keluar kota. Kebetulan saya inget terakhir keluar kota, Jawa-Bali overland pakai Vayatour itu kelas 3 SD, sekitar 14 tahun lalu, jadi agak-agak lupa inget. Kangen juga sih.

Excited sih biasa aja. Soalnya kadang saya suka was-was kalau cuti, padahal sih gapapa juga lha yah. Wong ada jatah juga. Mungkin lebih kearah rasa kangen yang timbul dan saat itu emang lagi semi frigid aja :D wahahh. Mulai dari Jumatnya udah persiapan snack dan cemilan dan makanan. Sabtu udah komplit semua muanya. Kebetulan orang rumah tipe yang preparation. We're not a backpacker type. Everything goes as planned. 

* Gate 3
Untuk yang kedua kalinya dalam hidup saya naik pesawat. Udah lupa rasanya.Kami naik Air Asia dan meluncur ke Bandara Sukarno Hatta jam 3.30 pagi. Saya inget jemput keluarga pulang haji, lokasi bandaranya nggak asik deh! Tapi ini.... *melotot* indah dan glamor banget! Ih saya seneng deh! :D Sampai di Yogya jam 8 gitu deh. Terus dijemput sama mobil hotel.

Gate 3. Khusus Air Asia dan Mandala. Bagus yah?


* Indah Palace Hotel
Ada kejadian lucu sih. Mengenai bookingan hotel. Pertama saya mbuking di Hotel Abadi (dulunya Hotel Mendut) dia tuh di website sih oke dan bagus2 aja , hehe. Terus pas tau lokasinya di Sarkem a.k.a Pasar Kembang yang notabenenya lokasi prostitusi di samping-sampingnya. Hm.. mikir lagi nih. Mungkin gapapa sih lha wong kita gak ngapa2in juga tapi ya kok rasanya gimana, gitu. Bawa anak kecil juga. Akhirnya kita batalin itu hotel padahal udah bayar 1 kamar, pindahlah ke Hotel Indah Palace daerah Prawirotaman.

Kesan pertama cukup bersahabat. Lokasinya yang jauh dari pusat kota membuat hotel ini tenang, which menurut saya bagus lah! Hotel Indah Palace ini bintang 3, tapi pelayanan di dalemnya menurut saya cukup memuaskan. Saya suka. Kamar nyaman, kamar mandi juga oke. TV flat :D AC lancar, ada mesin manasin air putih. Dari luar sih emang kayak kamar kos tapi dalemannya hotel kok. Orang2nya juga sopan. Makanan juga enak! Terakhir saya suka menu sarapan tom yam soup! (nambah berulang kali!! *_* ) Yummy!!!
PS: Ada afternoon tea jam 5 - 7 malem. Don't miss it!

 



Setelah curi start dari jam 8 (padahal cek in jam 12, soalnya kami ngantuk sih!! Untung ada kamar kosong, hi3x) kami tidur sampai Dzuhur. Lalu keluarlah cari makan dan lain-lain.

Perhentian pertama adalah Gudeg Yu Djum. Gudeg ini konon paling terkenal di Jogja dan udah ada referensi orang Yogyanya sendiri juga lho! Di rumah kalau minta dikirimi pasti dari si Yu Djum. Kalau dateng, langsung minta makan aja, gausah "Permisi, Yu Djumnya ada?" yah. Hehehh :D Oyah, terus pulangnya kita ke daerah Malioboro tepatnya ke Mirota Batik. Thanks to Anda dan Tuhu atas sarannya. I really like this place. Especially bau kemenyannya! (curiga temennya makhluk halus deh nih!)


Ini nih yang bikin ga pergi-pergi dari lokasi

* 2nd Day, The Heritage day
Hari ini ceritanya mau mengunjungi peninggalan peninggalan gitu deh. Oya sebelumnya, kami sekeluarga pakai jasa charter mobil referensi Anda, namanya Abirama Car Rent. Naik Avanza dan supirnya tau Jogja banget, jadi lancar deh urusan. Hi3x.

Oyah! Back to the topic. Destinasi pertama adalah Keraton Yogyakarta!!! Ih udah lama banget deh ga kesini (berasa kampung halaman aja :D ). Hmm... Yang paling saya enjoy dari kunjungan kesini adalah, ngeliat ngeliat! Kalau nyokap demen cerita di baliknya, dimana sodara saya demen ngutak ngutik megang-megang sama main pasir *_*. Gimana yah, sayang juga sih itu kayaknya ga laku gitu diliatin! Yah namanya kebudayaan sendiri, yang liat yah bukan orang sini. Orang Yogya udah bosen yah, yang ga bosen yah turis lah!  Kemarin kebetulan ada turis Jepang yang antusias banget serombongan, dan pemandu acaranya juga orang keraton yang fasih sekali bahasa Jepang. *keprokkk*. Kadang suka mikir, ni orang-orang yang sudah mengabdi lama disini pasti dia bangga dan setia banget yah sama Keraton :) Salut salut! 



Now i know what the Sultan was using to cook meals :D


* The Temples 
Hosh hosh! Hari ini akan dirasa sangat melelahkan nih! Kenapa? Karena kami mau ke candi-candi. Yeahh! Perhentian pertama ke Candi Borobudur. Saat sampai disana saya tak berhentinya berfikir kalau saya berada di jaman itu. Pasti manja, males ngangkut ngangkut batu berat. Tapi, gimana ya, setelah dipugar, dibikin bagus sekelilingnya, kok malah jadi sedikit menghilangkan nilai heritage si candi yah? Hmm.. Gatau deh apa perasaan aja atau gimana?

Anyway, pertama-pertama sih mengelilingi candi dulu naik kereta keliling. Bayar 5000 per orang kalau ga salah. Dan berhenti di ujung pintu masuk candi. Udah keliatan tuh stupanya dari jauh. Akhirnya sampai juga ke area 'lobby'nya. Nyokap sama eyang udah kecapekan gitu naik tangga ke halamannya, wahah! Akhirnya saya dan saudara aja yang naik ke atas. Awalnya dia sih gamau *_* tapi ya masa sih gitu! Akhirnya sampai juga ke tangga paling atas. Banyak banget orang sih, banyak turis juga. Dan saya nggak baca prasastinya satu per satu. Jangan dicontoh yah! Orang Indonesia yang gatau apa-apa soal mahakarya negri sendiri :'D


Next stop, Prambanan beybehhh!! Ini salah satu candi yang saya suka karena: Ceritanya bagus (legendanya) dah gitu dia bentuknya kompleks :| Sehingga saya gak capek juga naiknya (alasan macam mana sih nih -_-) Oyah, saat itu, kebetulan Candi paling besar, si Roro Jonggrang lagi dipugarrr.. jadinya nggak bisa liat-liat deh. tapi bagus lah masih bisa naik-naik ke yang lain B-) 


PS: Lagi mendung saat itu! Angin kencang! Untung pulang pada waktunya. Hihihihi. Oyah! Dan di sana juga ruang patungnya bau patung! Huehehh. Tapi keren banget yah! Awet sampai sekarang. (^o^)

* The animal! The animal!
Perhantian berikutnya saudara-saudara.. ke Gembira Loka!! Ke kebun binatang itu tuh. Impresi pertama kesana: Ini pintu masuk menuju wahananya jauh amat sih! Jadi musti jualaaaaaaaaaann dulu ke dualem ngelewatin empang dll, baru sampai wahana binatang :|  One of my favourite destination juga (kebun binatang) setelah bosen ngeliatin orang, liat binatang aja deh! Oyah, bedanya dengan Kebun Binatang Ragunan, Jakarta adalah = ini lebih bersih! jauh!! Dan saat itu lagi sepi. Tapi bagusnya, sejuk! Mungkin karena udah sore juga yah, heheh. Nih foto-fotonya gan...



Sepulangnya, lanjut makan makanan yang dibikin Eyang (banyak banget! Mulai dari gurame, daging, sop, dll) dan enak banget. Lumayan, nggak keluar ongkos. Dan nggak lupa afternoon tea dong di hotel  :)

* 3rd day. Borong borong time
Hari ketiga dihabiskan dengan mengunjungi beberapa tempat sekaligus. Hm, kalau nggak salah sih pertama tuh kita ke kerajinan perak di..Kota Gede! Pertama liat pembuatan perak. Telaten abis. Mungkin saya langsung resign pas hari pertama kerja disana. Atau tadinya mau buat ikan, jadi bentuk kursi. Anyway, peraknya sangat bagus dan mahal terjangkau. Sesuai dengan nilainya dong yah! Dan interiornya yang kuno nambah nilai tersendiri nih!


Perhentian berikutnya apa hayo coba?? Ke kerajinan kulit kambing! Eh apa sih namanya, pokoknya yang biasa buat wayang gitu2 deh. Lokasinya di... antah berantah :| (lupa!!) Pas dateng lha ya sepi abis! Ternyata sebuah rumah di pinggir hutan (terdengar suara kerbau, saat itu). Rumah gitu, ada tempat workshopnya, sebelahnya tempat jualan. Dia banyak dipesan oleh perusahaan-perusahaan besar. Pas masuk lokasi workshopnya, hiyahhh banyak banget kulit sapi, kambing. Dan bau sih, tapi yah emang gitu lah tempatnya :D  


Terus terus terus, udahannya ke Manding! Kerajinan kulit nih. Disana mmm... kurang begitu suka sih. Nggak banyak pembeli dan barang-barangnya banyak yang berdebu. Tapi akhirnya saya beli sepatu, bagus deh! 

Dan, setelah Manding, yang ditunggu-tunggu adalah Kasongan! Hurray! Both me and mom pada deg-degan. Kenapa? Takut kalap!! Hiiii. Memang disana sih mata nggak berhenti berkedip. Kayaknya tuh kerajinan tanah liat keren banget. Warna-warna coklat, nuansa tanahnya tuh, gimanaaa gitu! Akhirnya kita beli printilan kecil-kecil , hihihi biasa lah buat oleh-oleh. 
 

Oyah. terus di kasongan sambil nemenin sodara solat, saya ketemu anak-anak setempat yang lucu dan sangat manis-manis. Akhirnya kami foto bersama :D Kenang-kenangan yang lucu :) Anak-anaknya cakep-cakep pula! Mereka pas lihat kamera langsung berhenti dan lari-lari minta difoto :) Oya, kalau mau lihat foto anak-anak yang lain, langsung aja meluncur ke TKP di flickr saya


Habis dari Kasongan, makan siang dulu... Makan di sebuah resto yang konon katanya banyak jadi perhentian para pelancong dan emang bener, penuh juga lumayan! Plus karaokenya pula, hahaha. Setelah makan, ini dia yang ditunggu-tunggu. Pantai Parangtritis!!!!

Disini, kami (saya dan sodara) hambur-hambur uang buat apa coba.. Naik kuda dan delman, hi3x :'D Awalnya sih menolak (karena malu) tapi gada salahnya dicoba lha ya. Naik delman muter-muter, sampai ke goa (mana itu, lupa namanya). Ngeliatin bekas hotel yang ada lukisan Nyai Roro Kidul. Kata si abang delman sih, "Udah nggak laku nih neng, udah tutup hotelnya" Hwaduh! Sayang banget yah. Padahal itu nuansa Belanda dan kuno nya kental banget. Apa karena takut yah nginep disitu :|

Anyway, meski konon ini pantai mistis dan makan banyak korban, kita dinasihati untuk tidak bengong dan terlalu jauh masuk ke pantai. Korban terakhir berjumlah +/-  10 orang tuh yang hilang. Katanya sih, meski ini pantai terlihat dangkal tapi pasirnya dalam, dan di tengah-tengah ini ada palung juga. *takuttt* Better be careful aja deh. 

Oyah, dan disini saya merasa tenanggg banget. Emang sih kalau liat pantai tuh bawaannya tenang dan adem ayem. Semua pikiran hilang, bawaannya mau tidur lula lula aja nih! Disana tuh ngerasa great escape banget deh. Huahhh senangnya :) Apalagi kalau ditambah minum air kelapa muda, hi3x. Dan yang paling ngeselin, dikirain naik kuda tuh gampang yah, taunya susah!! Dan malu2in deh :-w 
PS: kuda disitu besar2. Ternyata kawinan sama kuda Australi :D

nyeburin kaki di air pantai = heaven! 

Huhuhuhhh akhirnya sesi pantai terlewatkan juga karena sudah kelamaan dan keriput kaki dan uang habis (itu yang penting!!) Akhirnya pulangnya ya kita lanjut ke Malioboro, hunting barang-barang buat oleh-oleh, nggak lupa snif snif kemenyan bentar di Mirota :'D Dah gitu makan sate ayam di deket Prawirotaman. Eh eh, ternyata daerah situ banyak losmen2 murah yang isinya bule-bule traveler lho! Dan tentunya cewek-cewek, begitulah... Yang..gitu lah... :|

* 4th day. Go home, baby!
Hari terakhir. Sesudah malamnya mbongkar tas masukin ini itu sampai gamuat macem-macem, akhirnya muat sih :D Hari itu juga kita pulang. Menuju ke Adisucipto naik mobil hotel. Cek in dan masuk pesawat di tengah angin yang menderu debu. So long goodbye Yogya!
PS: Untung mual naik pesawat nggak separah waktu berangkat. Kuno ah! :-&


Sampai di Sukarno Hatta, ini dia nih fun partnya= nungguin tas jalan di atas apa tuh kayak roda berjalan itu! Serasa keren (maaf kampungan kayak gini nih). Oya, udah gitu ada pengalaman nggak asik pas nunggu taksi bandara. Cek kisahnya di Kompasiana saya aja yah :)


See ya another trip! :D