Contohnya, di dunia nyata (dimana orang suka dilihat dari luarannya)
Ada yang mau kenalan dengan Anda lalu membuat sebuah pick up lines (kata-kata pembuka pembicaraan) yang membuat perut saya terkoyak kegelian menahan tawa seperti yang mudahnya saja, “Gua ngga tau kenapa gua mau kenalan sama lo. Pas lo lewat, gua berenti. Gua bisa aja nyamperin orang lain, tapi.. kenapa elo?” (kisah nyata yang bikin saya merinding. Merinding menahan tawa!)
Oke kita harus melihat dari kedua sisi sih ya. Yang pertama, ya mungkinnnn dia emang puitis dan perasa dan percaya love at first sight lalu maju duluan. Tapi dari sisi saya pribadi (entah karena kebanyakan nonton tv atau baca novel misteri/thriller) malah menganggap itu super norak. Saya jadi takut! Sebenernya pertama-tama saya mungkin mentertawakan kebolehan orang itu. Ya gimana ya! Lagi jalan tiba-tiba ujug2 ada motor Tiger terus orang buka helm dikira nanya alamat, eh… minta kenalan. Kalau saya sih.. ngeri. Nggak tahu cewek lain. Mungkin karena diajarkan untuk waspada juga kali ya..
Kasus kedua, nggak jauh-jauh dari dunia maya (tempat dimana orang tak bisa dikenal dengan mudah).
“Kata-katamu menyejukkan sanubariku. Terima kasih telah menjadi penerang hari-hari ku. Kamu sungguh seperti angel sent from above.”
deng dong deng dong deng dong! ngikkk ngikk ngiikk!!
Ya bukan salah dia sih kalau dia dilahirkan melankolis. Tapi … (speechless) dia telah berhasil membuat kopi hangat saya tumpah karena muncrat! Grrr…
Satu hal yang saya pelajari buat diri saya sendiri (ini diri saya lho ya.. no offense buat yang suka denger kata2 kayak gitu) :
Kata-kata mutiara atau rayuan manis membuat hari-hari saya sehat dan menyenangkan. Karena jadi rajin menahan tawa, sekaligus olahraga perut.
Cheers and Good Night!