Pages

Thursday, 26 July 2007

Marah

Saya amat sangat super nggak pernah marah

saya nrimo

eh bukan,

Saya lebih berpikiran sebab, alasan dibalik sesorang bikin saya kesal. Well, basically saya amat nggak bisa marah. Kesel pernah, tapi hanya sebentar. Ahhh, muka kayak gini kok nggak bisa marah?

teman1: "Lo keliatan jutek fit kalau impresi pertama."
teman2: "Muka lo terlihat seperti penuh pertanyaan"
teman3: "Kok lo lempeng sih?"
teman4: "Gua kira lo nggak mau temenan sama orang."
mama : "Mukamu butek." *hah mama!!??*

kenali aku dulu kawans!!

well anyway, sudah beberapa lama sekali mungkin bertahun-tahun saya nggak marah dan kesel. Saya pikir, kalau semua bisa dikerjakan dengan damai, kenapa perlu marah. Makanya saya selalu menjadi senior yang sangat menyenangkan.

teman nomor sekian: "Lo ikut aja fit, tampang lo kan gitu. Takut-takutin aja tuh anak-anak."
saya: "Tapi..tapi... hatiku sangat baik dan tulus...Aku tak mampu marah.. tidak... jangan paksa aku.."
teman nomor sekian: "anying males gua"

tapi...

jangan pernah bikin orang yang nggak pernah marah untuk marah

Ada cerita satu teman saya sangat baik dan tidak pernah marah. Everybody love her dan makin lama biasa lah yang namanya ngelunjak. Dikasih baik, mau aneh-aneh. Suatu saat teman saya itu dibuat tidak sabar dan keluarlah amarah dia. Saya katakan, sangat marah. Kamu nggak akan mau tahu seperti apa.


Saya pernah marah? Apa ya..? Mungkin kesal saja. Marah... Sekalinya bersuara kencang adalah saat saya lagi ngulet dan dikelitikin sama Ani.

NEVER KELITIKIN SESEORANG SAAT MEREKA LAGI NGULET


seriously dude..



No comments:

Post a Comment

tell me what you think!