Pages

Thursday 5 February 2009

Bekas tentara dan yang mirip Alex Komang

Perjalanan pagi ini, sedikit bermasalah. nggak enak badan batuk, hidung mampat, suara ga enak didengar. Akhirnya setelah mandi, saya memutuskan untuk minum air rebusan jahe merah. note: jahe merah lebih baik dari yang putih. Dan sesudahnya berteriak - teriak kepedesan. Belum selesai, akibat belum sarapan, murus-muruslah lambung setelah digelontor air jahe itu. Kerongkongan udah agak enakan, perut minta disayang. Lari lah ke toilet. ritual yang belum pernah saya kerjakan pagi hari (shift perut saya itu, malam hari biasanya). Akhirnya terpaksa berangkat jam 9.

Mikrolet.
Abang2nya udah 40an, jenggotan, seperti alex komang, namun beda nasib dan peruntungan. Orang daerah manaa.... gitu soalnya dia ngomongnya bahasanya tidak dikenal. Santun bicaranya dan sopan. Terlihat dari perbincangan dan sikap nya sama si bapak-bapak yang tadi diajak berbicara.



Ketika memasuki rute biasa, eh dia setop. "Lewat sana aja ya neng, macet." Emang sih, macetnya Allahuakbar deh. Akhirnya dia lewat rute 1 lagi, nun jauh disana. Dan selang setengah menit memasuki belokan, mobil depan, kijang biru standar, belok ke kanan. Otomatis si angkot melipir ke kiri dan terus jalan lah, eh si kijang berenti mendadak, dan terjadilah adegan serempet heboh. Disertai teriakan "ALLAHUAKBAR" yang spontan saya keluarkan (malu sih), si bapak2 kijang turun dan teriak-teriak, "Kepinggir kamu sekarang!!!"

Oke, begini. Si bapak kijang bertampang seperti kakek - kakek keras kepala berkulit putih ubanan berkacamata, seperti angkatan kakek - kakek kalian lah (yang seumuran saya), kayaknya suka golf dan banyak makan kolesterol. Perutnya buncit sih.

NGOMEL GAK KARUAN.

Kakek Kijang (KK):
"memangnya jalan milikmu!? seenaknya. saya berhenti karena ada mobil depan saya. memang bisa saya tabrak!! Gamau saya!!!"
Batin Elfitra (BE):
ya si angkot gatau juga kali, kek.
KK:
"Pokoknya nggak mau tau, saya minta ganti!!!! berapa uang kamu bisa ganti!!???"
Ceritanya Alex Komang (CAK):
(dengan sabar dan santun, pakai acara salaman dulu sebelum KK celoteh) "Maaf pak, ini bisa dilap dan di dempul. Untuk biaya, saya kurang tahu. Tapi biasanya dempul itu 10ribu."
KK:
"1oribu!!!????? enak aja 10ribu!! hahahhaha (ketawa kakek kakek miris nyinyir) Sini, saya minta SIM KTP kamu!!"
CAK:
"KTP saja pak, kalau SIM nanti saya nggak bisa narik.."
KK :
"NGGAK MAU TAU SAYA. Saya Tentara! Mau ke Polisi!!!??"
BE:
set dah, eyang gua juga tentara nggak sebelagu elu kek. udah meninggal juga sih.
KK:
"Ini kamu nanti ke rumah saya! Kamu saya kasih uang! Bukan kamu kasih saya uang! Saya! Kamu benerin ni mobil, saya kasih 50ribu!"
BE:
tadi minta

begitulah intisari kejadiannya, sejenak setelah CAK masuk, dia mengeluh.
CAK:
"begitulah pejabat. sombong. yang saya sesalkan, kenapa tentara yang seharusnya membela rakyat malah seperti itu.."

saya cuma bisa senyum prihatin sambil memberikan ongkos dan naik bus berikutnya.
Eyang kakung, catat nama tuh KK, plonco dia kalau sudah meninggal ntar ya. LOL.

No comments:

Post a Comment

tell me what you think!